Sejarah Gereja KIBAID Jemaat Watalara

Latar Belakang
Gereja KIBAID Jemaat Watalara adalah merupakan bagian dari Gereja KIBAID (Kerapatan Injil Bangsa Indonesia) yang sedang berkembang di berbagai daerah dan pelosok tanah air, dimana pusat Sinode berkedudukan di kota Makasaar.
Gereja KIBAID jemaat Watalara berada diwilayah
Pelayanan Gereja KIBAID Klasis Kolaka-Bombana. Tepatnya di jalan Sapuan sekitar 100 meter dari jalan poros Kolaka-Pomalaa, desa Watalara, kec. Baula Kab. Kolaka, Propinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia
Pada tanggal 1 Agustus 1967, satu batalyon Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang dipindah-tugaskan dari Masamba tiba di desa Watalara. Diantara mereka yang tergabung dalam anggota batalyon yang dinamai batalyon 723 Mirannuang ini adalah umat kristiani dan ada 3 Kepala Keluarga dari gereja KIBAID.
Pada tahun 1968, Pdt B. Bokko’ datang ke wilayah Pomalaa dan mendorong supaya Pomalaa dan Watalara dibuka dan dimulai sebagai daerah pelayanan baru Gereja KIBAID. Hal inilah yang memotivasi beberapa orang anggota gereja KIBAID yang ada di Pomalaa untuk memulai pelayanan gereja KIBAID pada tahun 1969 di Pomalaa dan ke Watalara yang pada waktu itu masih bersifat kebaktian Rumah Tangga (dilakukan dari rumah ke rumah). Tiga keluarga yang merupakan pendahulu jemaat Watalara adalah keluarga bapak Yakob Gala (4 jiwa), keluarga bapak Thomas Bokko (4 Jiwa) dan Keluarga bapak Benyamin Inang ( 5 Jiwa) serta ditambah 4 jiwa dari Pemuda sehingga berjumlah 17 jiwa.
![]() |
Gedung Mula-mula |
Pada tahun 1976 pelayanan bertambah dengan dimulainya pelayanan pada Anak-anak sekolah minggu tepatnya pada waktu kebaktian sudah menetap di lokasi tanah gereja yang dihibahkan keluarga bapak Thomas Bokko’ kepada gereja KIBAID yang berukuran 22 x 18 m2 (menjadi lokasi gereja saat ini). Dan pada waktu itu pula, jemaat Pomalaa menyumbangkan bangunan gereja lama yang sudah dibongkar dan dipindahkan ke jemaat Watalara bersama Bangku dan Mimbar. Semenjak saat itu ibadah yang selama ini dilakukan dari rumah ke rumah mulai ditetapkan di Gedung Gereja darurat yang sudah ada.
Kilasan Perkembangan Gereja
Dengan berjalannya pelayanan dalam bentuk ibadah, maka tahun 1971 Majelis Sinode Gereja KIBAID mengutus bapak Tappi’ Kapu’padang sebagai gembala sidang. Namun setelah satu tahun pelayanan berjalan, bapak Tappi’ Kapu'padang kembali melanjutkan pendidikan dan pelayanan di Watalara ditangani Gereja KIBAID Pomalaa sampai tahun 1988.
Seiring berjalannya waktu kemudian bertambah satu anggota bernama Mathen Mili, kemudian ditahun 1985 bertambah lagi satu keluarga bernama Yohanis Tallu, dan tahun 1989 bertambah satu lagi keluarga yaitu bapak Matius Ta’bi pindahan dari Gereja KIBAID jemaat Pomalaa.
![]() |
Gedung Semi Permanen |
Setelah kurang lebih 14 tahun Gedung Gereja yang di sumbangkan Jemaat Pomalaa, ditahun 1989 jemaat yang ada menggantinya dengan bangunan semi permanen berukuran 6 X 9 M2 yang digunakan sampai tahun 2006. Jadi bangunan semi permanen digunakan kurang lebih 17 tahun .
Dengan melihat potensi jemaat yang sudah mulai bertumbuh, keluarga Y. Bokko’ akhirnya menghibahkan tanahnya secara bertahap dan luasnya menjadi 360 M2. Waktu terus berjalan dan jemaat terus bergotong royong untuk mendirikan gereja permanen dan diselesaikan dalam kurun waktu 13 tahun. Dalam kurun waktu tiga tahun, rumah jabatan gembala dikerjakan sehingga saat ini sudah dapat digunakan. Terhitung saat ini tanggal 7 juli 2017 jumlah anggota gereja KIBAID jemaat Watalara berjumlah 18 KK dan 7 KK yang tidak kontinyu. Total keseluruhannya 93 jiwa, belum termasuk anak-anak jemaat yang melanjutkan pendidikan dan yang bekerja di luar daerah. Perkembangan dan kemajuan yang dicapai oleh jemaat Watalara dari waktu ke waktu adalah merupakan kerjasama dengan pelayan yang pernah melayani di gereja KIBAID jemaat Watalara bersama para majelis, baik dari Jemaat Pomalaa maupun dari Jemaat Longori.
Berikut Hamba-hamba Tuhan yang pernah melayani di gereja KIBAID Watalara dari tahun ke tahun
1. 1969 – 1971 Ibu Maria Sulle
2. 1971 – 1972 Ev. Tappi’ Kapu’padang
3. 1972 - 1974 BPM Jemaat Pomalaa
4. 1975 – 1979 Pdt. Piliphus Patana, Yahones Duma’ Singgi, Pdt. PM. Rerung dan ibu Ester Uju’
5. 1980 – 1988 Pdt. Parenta
6. 1988 – 1993 Pdt. Simon Sambolangi
7. 1993 – 1994 Ibu Ludia Suli, SPak
8. 1994 – 1996 Pdt. Markus Lingga’
9. 1996 – 2000 Pdt. Markus Lili Paonganan
10. 2000 – 2002 Pdt. Yusuf Minggu
11. 2002 – 2009 Pdt. Eben Heizer
12. 2009 – 2017 Pdt. Andarias Roma’
13. 2012 – 2017 Ev. Aspiana Pata’saung
14. 2017 saat pentabishan dilayani oleh Pdt. Natan Makamban, MTh
Sinode,Bupati dan Wakil (ki-ka) |
Puji Tuhan hari ini tanggal 7 Juli 2017, diadakan penthabishan Gedung Gereja dan syukuran rumah jabatan gembala di Gereja KIBAID Jemaat Watalara yang di hadiri oleh Majelis Sinode, Bupati dan wakil bupati Kolaka,Hamba Tuhan KIBAID di wilayah kolaka-bombana, Jemaat dan seluruh Undangan. Dan akhirnya Jemaat Watalara mengucapkan Terimakasih atas seluruh dukungan yang tak terhingga, Tuhan selalu memberkati dalam setiap pelayanan.
Xem lại trên trang chủ: Blog LO http://www.kibaidlongori.org/2017/07/sejarah-gereja-kibaid-jemaat-watalara.html#ixzz5nnMMBCSU
Lamtienmobile